You are currently viewing HIV dan AIDS, Apakah Bedanya?
  • Post category:Berita

HIV dan AIDS, Apakah Bedanya?

Rolas Medika – Saat ini, gerakan untuk mengedukasi masyarakat terkait HIV dan Aids. Salah satu alasannya adalah karena masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan HIV dan Aids. Dengan informasi yang terbatas, pada akhirnya masyarakat melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Wajib Tahu, Ini Perbedaan HIV dan Aids

Karena dalam berbagai literatur, HIV dan Aids sering bersanding, maka tak sedikit yang kemudian menganggap jika keduanya adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. Nah, agar semakin mengetahui perbedaan HIV dan Aids, silakan baca ulasan ini secara menyeluruh.
Perbedaan secara Definisi
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Maka, HIV amerupakan jenis virus yang masuk ke dalam kelompok retrovirus. Sel darah putih merupakan sasaran dari virus ini, yang mana sel darah tersebut sangat berperan dalam menjaga kekebalan tubuh . Setelah terinfeksi, sel-sel tersebut akan tetap membawa virus sepanjang hidupnya. Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS.

Sedangkan Aids adalah kependekkan dari acquired immunodeficiency syndrome. Istilah ini merujuk pada penyakit yang muncul akibat infeksi HIV yang tidak ditangani selama bertahun-tahun, sehingga merusak sistem kekebalan tubuh secara signifikan dan membuatnya tidak mampu melawan infeksi.

HIV adalah Virus dan Aids adalah Akibat Virus

Dari dua pengertian tersebut, maka sederhananya adalah HIV merupakan sebuah virus yang secara khusus menyerang sistem kekebalan tubuh dan Aids adalah keadaan yang disebabkan oleh terjangkitnya HIV. Itulah kenapa penyebutan keduanya selalu bersamaan, sebab orang yang mengidap Aids juga menderita HIV, tetapi tidak semua orang yang menderita HIV juga menderita Aids.

Kondisi tersebut disebabkan karena dalam pengobatan tertentu, virus dalam tubuh bisa diperlambat perkembangannya. Itulah mengapa, tidak semua penderita HIV mengalami Aids. Kemudian, penderita AIDS biasanya adalah mereka yang belum menjalani tes HIV dan tidak mendapatkan pengobatan. Dengan memulai pengobatan HIV, kematian akibat AIDS dapat dihindari.
Perbedaan Gejala
Setelah mengetahui perbedaan HIV dan Aids secara terminologi, maka perlu diketahui juga jika keduanya memiliki gejala yang berbeda.

Beberapa gejala jika seseorang terkena HIV, antara lain :

  • Demam
  • Luka pada rongga mulut yang serupa dengan sariawan
  • Kelelahan berlebih
  • Berkeringat saat malam hari
  • Munculnya pembengkakan pada area kelenjar getah bening
  • Adanya ruam di permukaan kulit
  • Sakit tenggorokan hingga nyeri otot tubuh

Sedangkan pada Aids, gejala yang mungkin bisa terlihat, seperti :

  • Munculnya lapisan putih di dalam mulut maupun permukaan lidah yang mirip dengan sariawan dan terjadi karena adanya infeksi
  • Peradangan pada panggul yang parah
  • Sensitif terhadap berbagai infeksi
  • Tubuh menjadi mudah memar
  • Adanya batuk kering dalam waktu yang cukup lama
  • Sering diare
  • Penurunan berat badan yang signifikan

Perbedaan Diagnosa Dokter

Sama seperti gejala sakit pada umumnya, setiap gejala HIV dan Aids pada masing-masing orang juga berbeda. Itulah kenapa, pada pemeriksaan HIV dan Aids biasanya akan dilakukan dengan pemeriksaan darah. Dari sampel darah yang diambil, dokter akan memeriksa apakah di dalamnya terdapat virus HIV atau tidak. Jika hasil tes darah menunjukkan adanya infeksi karena virus tersebut, maka pasien akan mendapatkan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahannya.

Sedangkan untuk mendiagnosa Aids, akan dilakukan pengecekan berapa banyak jumlah sel CD4. Pada orang yang sehat, rata-rata jumlah sel terus antara 500 hingga 1.500. Orang yang menderita Aids, biasanya jumlah sel CD4 sekitar 200 atau bahkan kurang.

Orang yang Rentan Menderita HIV dan Aids

Dalam kondisi di lapangan, tentu ada bagian masyarakat yang memiliki kemungkinan besar terjangkit HIV dan Aids. Perlu untuk diketahui terlebih dahulu, jika HIV dan Aids ditularkan melalui cairan yang terdapat di dalam tubuh manusia. Cairan tersebut seperti ASI, darah dan cairan yang diproduksi oleh alat reproduksi.

Oleh karena itu, orang yang rentan menderita menderita HIV dan Aids adalah mereka aktif melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ibu yang sedang menyusui, ibu hamil hingga sebagian masyarakat yang memakai jarum suntik bergilir tanpa melakukan penggantian jarum.

Bisakah HIV dan Aids dicegah? Upaya Pencegahan Tertular HIV dan Aids

Pencegahan HIV dan Aids pada dasarnya tidak terlalu berbeda, meskipun keduanya adalah dua hal yang berbeda. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan, antara lain :

  • Memakai alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual
  • Hindari melakukan aktivitas seks bebas
  • Lakukan pemeriksaan pada organ vital
  • Hindari menggunakan jarum suntik bergantian

Meskipun keduanya tidak dapat disembuhkan, tetapi ada rangkaian pengobatan yang membantu memperbaiki kondisi tubuh dan mencegah penularan dengan berbagai cara di atas. Dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin, maka dapat mencegah berkembangnya virus HIV menjadi Aids.

Itulah kenapa pada orang yang rentan menderita HIV dan Aids sangat disarankan melakukan pemeriksaan rutin. Dengan adanya penjelasan mengenai perbedaan HIV dan Aids, maka dapat memberikan gambaran pada masyarakat bagaimana harus bersikap ketika orang terdekat terkena HIV maupun Aids.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika

Tinggalkan Balasan