Rolas Medika – Sunat merupakan sebuah hal yang harus dilakukan oleh anak laki-laki. Terutama bagi anak laki-laki muslim, namun bagus juga jika dilakukan oleh keluarga non-muslim. Sunat tidak hanya menjadi kewajiban dalam agama Islam, namun hal ini ternyata bisa memberi banyak manfaat dari sisi medis. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan sunat? Apakah saat anak-anak atau masih bayi?
Pentingnya Sunat
Di kalangan masyarakat Indonesia, sunat dianggap sebagai sebuah tradisi. Biasanya anak-anak akan disunat pada usia 5-12 tahun. Selain itu sunat juga dikenal baik sebagai kewajiban bagi umat muslim. Sunat itu sendiri merupakan tindakan untuk menghilangkan kulup yang menutupi bagian ujung penis. Tidak hanya sebuah tradisi atau ajaran agama. Lebih dari itu tindakan sunat ternyata sangatlah penting bagi kesehatan. Tidak heran jika keluarga anak laki-laki non-muslim sekalipun akan mempertimbangkan untuk melakukan sunat. Dari segi medis, sunat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan risiko gatal-gatal akibat kuman atau bakteri.
Kulup atau kulit yang menutupi area ujung penis berisiko tinggi menjadi tempat berkumpulnya kuman. Area tersebut bisa saja tidak tersentuh saat penis dibersihkan. Apabila terjadi infeksi bakteri, maka akibatnya sangat beragam. Bahkan bisa menjadi fatal dan merembet ke infeksi saluran kencing yang menyakitkan.
Waktu Sunat yang Disarankan
Saat memiliki anak laki-laki, biasanya orang tua akan langsung memikirkan kapan kira-kira waktu terbaik untuk melaksanakan sunat. Jika melihat tradisi masyarakat yang sudah berjalan tadi, sunat biasa dilakukan saat anak menginjak usia SD. Pada usia tersebut anak dianggap sudah siap untuk menjalani tindakan sunat. Namun menurut tenaga kesehatan ahli, justru sunat harus dilakukan sedini mungkin. dr. Mahdian, dokter spesialis bedah saraf, mengungkapkan bahwa anak laki-laki justru akan lebih baik disunat saat usianya masih bayi. Mereka bahkan bisa disunat sejak usianya baru menginjak 6 bulan. Ini dianggap sebagai waktu terbaik untuk menjalankan tindakan sunat.
Anak yang baru menginjak usia 6 bulan belum memiliki pergerakan yang terlalu lincah. Bahkan mereka belum bisa tengkurap sendiri dan hal ini justru akan mempermudah tindakan sunat maupun penyembuhan. Jika memungkinkan, akan jadi lebih bagus lagi jika anak disunat saat usianya belum menginjak 40 hari. Di usia yang masih sangat dini tersebut, pembuluh darah pada tubuh anak masih kecil sehingga risiko perdarahan saat dilakukan sunat jauh lebih kecil. Selain itu proses penyembuhan juga bisa berjalan jauh lebih mudah dan cepat. dr. Mahdian juga mengungkapkan bahwa pada usia tersebut proses regenerasi sel bisa berlangsung lebih cepat sehingga anak tidak merasa kesakitan lebih lama.
Manfaat Sunat saat Bayi dari Segi Psikologi
Orang tua juga perlu mempertimbangkan faktor psikologi anak saat ingin melakukan sunat. Tindakan sunat ini bisa saja menimbulkan rasa sakit dengan proses penyembuhan yang tidak mudah. Anak-anak di atas usia 6 tahun biasanya sudah merasakan takut dan kondisi psikologinya bisa terpengaruh setelah mereka menjalani sunat. Sunat pada bayi jelas jauh lebih menguntungkan dari segi psikologi. Risiko terjadinya trauma psikologis jauh lebih kecil karena bayi belum memahami berbagai jenis emosi. Bahkan si bayi tidak akan mengingat proses sunat tersebut dalam hidupnya. Ini jauh lebih menguntungkan bagi orang tua karena tidak perlu mengatasi masalah trauma pada anak setelah sunat.
Kontroversi Sunat saat Bayi
Meskipun secara medis sunat saat bayi aman untuk dilakukan bahkan jauh lebih aman, namun masyarakat masih menganggap tindakan ini berbahaya. Banyak orang menganggap bahwa sunat tidak seharusnya dilakukan saat bayi. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh tradisi masyarakat yang sudah terbiasa melakukan sunat saat anak berusia 6 tahun ke atas. Tidak sedikit masyarakat yang merasa takut karena berpikir sunat saat bayi itu berbahaya. Padahal dari segi medis, tindakan ini sama sekali tidak berbahaya dan risikonya justru lebih kecil daripada sunat pada usia anak-anak. Asalkan teknik dan prosedur yang dijalankan sudah benar, maka bayi selalu aman selama tindakan sunat dan proses penyembuhan juga berjalan lancar.
Pilihan kembali lagi kepada orang tua masing-masing. Anak belum bisa mengambil keputusan jadi tetap orang tua yang akan menentukan pilihan mereka. Pada dasarnya sunat bagus dilakukan kapan saja namun ada hal-hal tertentu yang membuat sunat saat bayi dianggap jauh lebih bagus. Dari segi tindakan dan proses penyembuhan memang jauh lebih mudah jika sunat dilakukan saat anak masih bayi. Orang tua bisa mulai merencanakan tindakan sunat segera setelah bayi lahir. Namun pastikan sunat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tepercaya dan profesional. Pastikan untuk mengikuti semua prosedur dengan benar bahkan sampai ke proses penyembuhan setelah sunat.
Meskipun masih banyak masyarakat yang percaya bahwa sunat lebih aman dilakukan saat anak-anak berusia 6 tahun ke atas, tapi kini banyak juga yang menyunatkan anaknya saat bayi. Selama prosedurnya benar, tentu hal ini sangat aman untuk dilakukan. Jadi silakan berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui apakah kondisi tubuh si bayi memungkinkan untuk disunat atau tidak.
Sunat di Klinik Rolas Medika
Sebelum tindakan khitan/sunat, ada baiknya Sahabat Rolas melakukan pemeriksaan bersama Dokter Spesialis Anak. Untuk khitan atau sunat, Sahabat Rolas dapat melakukannya di Klinik Rolas Medika, berikut adalah Klinik Rolas Medika :
- Klinik RM Jember
- Klinik RM Banjarsari
- Klinik RM Kalikempit
- DPP Kalibaru
- Klinik RM Siliragung
Sahabat Rolas dapat melakukan pendaftaran ke Klinik Rolas Medika lewat link berikut :bit.ly/PendaftaranKlinikRolasJember dan untuk informasi lebih lengkap seputar Klinik Rolas Medika, Anda dapat mengunjungi Instagram @klinikrolasmedika.
Coorporate Communication
PT Rolas Medika
