Rolasmedika.co.id – Telinga merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berfungsi untuk mendengarkan. Tak hanya untuk mendengarkan, telinga juga memiliki fungsi yang sangat penting yakni sebagai organ keseimbangan. Organ pendengaran dan kesimbangan ini juga bisa mengalami gangguan. Untuk memeriksa gangguan telinga biasanya menggunakan tes yaitu Timpanometri.
Tes pemeriksaan ini menggunakan sebuah alat yang bernama timpanometer. Alat ini terdiri dari beberapa bagian yakni oscilator, pompa udara dan compliancemeter. Ketiga bagian alat ini memiliki fungsinya masing-masing. Untuk mengetahui informasi lebih jelas mengenai tes pemeriksaan gangguan telinga ini, ikuti ulasan berikut hingga selesai.
Timpanometri, Tes Pemeriksaan Gangguan Telinga Tengah
Seperti halnya organ tubuh lainnya, telinga juga memiliki risiko mengalami gangguan. Bila terjadi gangguan telinga khususnya bagian tengah maka memerlukan tes timpanometri untuk memeriksanya.
Bagian tengah telinga ini terdiri dari gendang telinga dan tiga tulang pendengaran. Tiga tulang pendengaran ini merupakan penghubung antara gendang telinga dan telinga bagian dalam yang ada saraf pendengarannya.
Untuk menjalankan tes ini perlu sebuah timpanometer yang akan dimasukkan ke dalam telinga. Gunanya untuk mengecek masalah yang ada pada gendang telinga. Sebut saja bocornya gendang telinga, cairan yang menimbun atau adanya kotoran telinga di seputar area tersebut.
Ketika tes menggunakan timpanometer sedang berlangsung, alat ini akan mengeluarkan gelombang udara. Gelombang ini akan menghasilkan tekanan yang berbeda pada telinga tengah. Nah, hasil pengukuran tekanan udara inilah nanti yang akan muncul pada grafik tipanogram.
Berdasarkan grafik inilah dokter akan melakukan evaluasi terhadap fungsi gendang telinga termasuk juga mendeteksi adanya gangguan pada telinga.
Proses Pelaksanaan Tes Timpanometri
Saat melakukan tes pemeriksaan telinga tengah, dokter akan memasukkan timpanometer pada kedua telinga. Setelah alat terpasang, pasien akan mendengarkan suara dengan volume yang begitu rendah. Suara rendah ini hampir sama dengan bunyi yang terdengar ketika berada dalam pesawat khususnya saat take off atau landing.
Prosedur pelaksanaan tes ini biasanya hanya sebentar. Namun selama proses tes yang singkat tersebut timpanometer akan terus menerus melepaskan udara. Pelepasan udara akan membantu alat ini melakukan pengukuran pada perubahan tekanan udara yang menunjukkan terjadinya pergerakan gendang telinga.
Beberapa hal yang harus pasien perhatikan saat melakukan tes ini adalah dengan menghindari gerakan-gerakan berikut ini:
- Berbicara
- Melakukan gerakan menguyah
- Menangis
- Tertawa
Pasien harus benar-benar tenang saat melakukan pemeriksanaan. Pasalnya jika terlalu banyak gerakan pada mulut dan kepala maka hasil tes bisa tidak akurat. Penyebabnya tak lain karena pengaruh perubahan tekanan pada bagian tengah telinga.
Gambaran Hasil Tes Timpanometri
Setelah tes pemeriksaan gendang telinga selesai, maka hasilnya akan tampak pada grafik timpanogram. Selanjutnya dokter akan memberikan penjelasan kepada pasien bagaimana hasil tes dalam grafik tersebut.
Ada beberapa poin penting yang biasanya dokter sampaikan berkaitan hasil tes ini. Poin tersebut biasanya mengenai pergerakan telinga yang terlalu kaku, berlebihan atau ada kecenderungan pecahnya gendang telinga.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis klasifikasi hasil dari timpanometri yang tampak pada grafik timpanogram.
- Type A jika hasil timpanogram adalah normal
- Type B apabila grafik timpanogram tak normal. Kondisi ini bisa berhubungan dengan telinga berair atau pecahnya gendang telinga.
- Timpanogram abnormal dengan indikasi gangguan fungsi eustachius masuk dalam klasifikasi Type C.
- Type AS menunjukkan jika timpanogram abnormal dan ada indikasi ganggunan skeloris atau otoskelorsis.
- Hasil grafik timpanogram abnormal dengan indikasi disklokasi atau tulang telinga tengah mengalami pergeresen masuk dalam klasifikasi Type AD.
Baca juga : Pemeriksaan Treadmill Test, Deteksi Kelainan Jantung Sejak Dini
Mengapa Harus Melakukan Tes Timpanometri
Prosedur tes memeriksa telinga tengah ini perlu dilakukan pada pasien baik dewasa maupun anak-anak jika mengalami gangguan pendengaran.
Masalah pendengaran tersebut bisa saja karena rusaknya sel-sel yang ada di telinga tengah atau sensorineural hearing loss. Namun bisa juga karena adanya hambatan mengganggu yang menyebabkan suara tidak masuk ke dalam telinga atau conductive hearing loss.
Bukan itu saja, prosedur tes ini juga akan membantu dokter mendeteksi masalah telinga yang kerap terjadi, seperti:
- Adanya cairan dalam telinga bagian tengah
- Terjadi infeksi pada bagian tengah telinga
- Terdapat lubang dalam gendang telinga
- Saluran eustachius mengalami disfungsi.
Setelah mengetahui masalah yang terjadi pada telinga maka dokter akan mudah menentukan jenis pengobatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan. Dengan pengobatan yang tepat, telinga yang mengalami gangguan akan sembuh dan berfungsi normal seperti sedia kala.
RSU Kaliwates yang merupakan unit usaha Rolas Medika menyedikan pemeriksaan timpanometri untuk mengatasi masalah yang terjadi pada bagian telinga tengah.
Demikianlah informasi mengenai timpanometri, pemeriksaan gangguan telinga. Satu hal yang harus diketahui sebelum melakukan tes ini adalah dokter akan memeriksa kondisi telinga pasien. Termasuk juga memastikan telinga pasien dalam keadaan bersih dan tidak ada lubang atau pecahnya gendang telinga.
Corporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika
Pingback: Hearing Center, Pelayanan Screening Pendengaran RSU Kaliwates - PT Rolas Nusantara Medika