You are currently viewing Kanker Serviks, Cegah dengan Vaksin HPV
  • Post category:Berita

Kanker Serviks, Cegah dengan Vaksin HPV

Rolas Medika – Kanker serviks adalah penyebab kematian kedua terbesar pada wanita di Indonesia, setelah kanker payudara. Sayangnya, kanker ini sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak wanita baru menyadari ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV), yang dapat berkembang menjadi kanker dalam waktu lama. Vaksin HPV hadir sebagai solusi pencegahan yang efektif untuk menghindari risiko terkena kanker serviks. Yuk, ketahui lebih dalam mengenai vaksin HPV dan bagaimana vaksin ini dapat melindungi tubuh dari ancaman kanker serviks.

Mengenal Vaksin HPV

Vaksin HPV (Human Papillomavirus) merupakan langkah pencegahan efektif terhadap infeksi HPV, penyebab utama kanker serviks, anus, vulva, vagina, penis, serta kanker orofaringeal. Virus ini umumnya menular melalui kontak seksual, meskipun dalam kasus jarang bisa menyebar melalui kontak nonseksual.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari imunisasi dasar untuk mencegah kanker serviks, salah satu kanker paling umum pada wanita. Di Indonesia, program imunisasi HPV gencar dilakukan untuk menekan angka kematian akibat kanker serviks.

Dengan cakupan vaksinasi yang luas serta edukasi tentang skrining dan pengobatan, diharapkan angka kanker serviks dapat ditekan, serta melindungi generasi mendatang dari ancaman kesehatan yang serius.

Efektifitas Pemberian Vaksin HPV

Vaksin HPV terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Selain itu, vaksin ini juga membantu melindungi dari kanker lain yang terkait HPV, seperti kanker vagina, anus, orofaringeal, dan vulva.

Meskipun tidak melindungi dari semua jenis HPV, vaksin ini memberikan perlindungan silang terhadap beberapa strain lain dengan efektivitas yang bervariasi. Vaksin bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang mampu melawan HPV. Dengan mendapatkan vaksinasi sebelum terpapar virus, risiko infeksi HPV dan perkembangan sel kanker dapat diminimalisir.

Target Usia Pemberian Vaksin HPV

Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual agar efektivitasnya optimal dalam mencegah infeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi mulai usia 9 tahun dengan jadwal dosis yang berbeda berdasarkan usia.

Untuk anak usia 9–14 tahun, vaksin diberikan dalam 1–2 dosis dengan interval 6–12 bulan. Sementara itu, remaja 15–20 tahun menerima 1–2 dosis dalam selang waktu 6 bulan. Bagi perempuan dewasa di atas 21 tahun, vaksin diberikan dalam dua dosis dengan jarak 6 bulan.

Vaksin HPV tidak disarankan untuk perempuan di atas 26 tahun karena efektivitasnya menurun jika sudah terpapar virus sebelumnya. Selain itu, vaksin ini tidak direkomendasikan bagi orang yang memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksin HPV atau kandungan di dalamnya, alergi ragi (Gardasil dan Gardasil 9), sedang hamil, atau sakit yang cukup serius.

Prosedur Pemberian Vaksin HPV

Pemberian vaksin HPV dapat dilakukan melalui prosedur medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum mendapatkan vaksin:

1. Konsultasi dengan Dokter
Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menilai apakah vaksin HPV sesuai dengan kondisi kesehatannya. Dokter akan menanyakan riwayat medis, termasuk alergi dan riwayat kehamilan bagi perempuan.

2. Penentuan Dosis dan Jadwal Vaksinasi
Berdasarkan usia dan kondisi kesehatan, dokter akan menentukan dosis dan jadwal pemberian vaksin. Anak usia 9–14 tahun biasanya mendapat 1–2 dosis, sementara remaja dan dewasa membutuhkan hingga 3 dosis.

3. Proses Vaksinasi
Vaksin diberikan melalui suntikan di lengan atas. Pasien dianjurkan untuk tetap berada di fasilitas kesehatan selama beberapa menit setelah penyuntikan guna mengantisipasi reaksi alergi.

Efek Samping Vaksin HPV

Vaksin HPV merupakan langkah penting dalam mencegah kanker serviks, tetapi seperti vaksin lainnya, vaksin ini juga dapat menimbulkan efek samping. Namun, efek samping yang paling umum bersifat ringan dan sementara.

Beberapa efek samping yang sering terjadi meliputi bengkak, kemerahan, dan nyeri di area suntikan, serta sakit kepala. Beberapa orang juga bisa mengalami demam ringan, mual, nyeri otot atau sendi, serta kelelahan. Dalam kasus tertentu, dapat muncul ruam gatal di sekitar lengan atau kaki.

Meskipun jarang, ada risiko reaksi alergi parah atau anafilaksis, yang ditandai dengan sesak napas, gatal di seluruh tubuh, dan jantung berdebar. Jika timbul gejala tersebut, segera ke rumah sakit terdekat.

Walaupun ada kemungkinan efek samping, manfaat vaksin HPV jauh lebih besar dalam melindungi dari penyakit serius. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memastikan keamanan vaksin bagi Anda.

Dengan demikian, sebagai langkah pencegahan yang efektif, vaksin HPV dapat melindungi Anda dari kanker serviks. Selain vaksin, penting juga untuk menjalani gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan diri seperti pap smear. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jadwal vaksin HPV yang tepat dan langkah pencegahan lainnya untuk kesehatan Anda.

Coorporate Communication
Rolas Medika 

Tinggalkan Balasan