You are currently viewing Emfisema dan Bronkitis, Simak Perbedaannya!
  • Post category:Berita

Emfisema dan Bronkitis, Simak Perbedaannya!

Rolas Medika – Emfisema dan bronkitis merupakan dua penyakit yang berbeda, namun banyak yang menganggapnya sama. penderita penyakit ini memang sekilas menunjukkan gejala yang sama. Salah satu yang menjadi tanda bahwa seseorang mengalami dua penyakit tersebut adalah batuk yang terjadi terus-menerus. Lantas, emfisema dan bronkitis, apa bedanya?
Baik emfisema maupun bronkitis termasuk kelompok penyakit paru obstruktif kronis atau yang dikenal dengan istilah PPOK. Kedua penyakit ini dipicu oleh hal yang sama, yaitu kebiasaan merokok sehingga mengganggu kesehatan paru-paru.

Pengertian Emfisema dan Bronkitis

Batuk yang terjadi dalam waktu lama dengan intensitas tinggi sangat mengganggu penderitanya. Tidak sedikit pasien yang mengalami penurunan berat badan karena banyak energi yang keluar saat batuk serta sedikitnya asupan makanan yang masuk disebabkan kehilangan nafsu makan.
Meski secara fisik terlihat sama, namun kedua penyakit tersebut berbeda sehingga pengobatan yang dilakukan pun berbeda. Agar lebih mudah untuk memastikan apakah pasien menderita emfisema atau bronkitis, berikut pengertian keduanya.

Emfisema

Emfisema merupakan gangguan kesehatan sebagai akibat terjadinya pembengkakan pada alveoli secara bertahap. Alveoli atau kantung udara penderita penyakit ini akan melemah dan lama-lama hancur. Sebagai akibat dari melemahnya alveoli, proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida terganggu. Hal ini yang menyebabkan jumlah oksigen yang bisa sampai ke dalam aliran darah terbatas. Resiko yang dialami oleh pasien adalah mengalami sesak napas. Kondisi ini semakin meningkat pada saat pasien melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga, seperti olahraga.

Bronkitis

Penyakit bronkitis terjadi karena adanya radang pada bagian bronkus yang merupakan tabung udara bercabang menuju paru-paru baik di bagian kanan maupun kiri. Sebagai akibatnya, sirkulasi udara pada paru-paru mengalami gangguan. Pasien bronkitis tidak akan bisa merasakan penyakit ini secara mendadak sebab peradangan dan kerusakan organ terjadi secara bertahap dan membutuhkan waktu mulai dari 3 bulan hingga 2 tahun. Radang yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan produksi lendir semakin meningkat sehingga menyumbat paru-paru dan menyebabkan pasien susah bernapas. Faktor pemicu munculnya radang pada bronkus lebih banyak karena asap rokok, baik perokok aktif maupun pasif. Kondisi ini dapat menyebabkan fisik pasien terus mengalami penurunan sehingga mudah terserang jenis penyakit lainnya.

Perbedaan antara Emfisema dan Bronkitis

rsu kaliwates menangani penyakit paru seperti emfisema , bronkitis dan penyakit lainnya

Kesalahan diagnosa dan minimnya pengetahuan mengenai penyakit emfisema dan bronkitis menyebabkan pasien tidak bisa segera ditangani secara benar. Sedangkan kerusakan yang sudah parah pada bagian paru-paru dan sekitarnya dapat berakibat fatal. Perbedan kedua penyakit ini adalah:
Bagian yang mengalami gangguan kesehatan.

Meski sama-sama menyerang paru-paru, namun bagian yang mengalami gangguan kesehatan berbeda. Bronkitis merupakan infeksi yang terjadi pada lapisan tabung bronkial sehingga mengalami radang. Bronkial adalah jalur bercabang pada paru-paru yang mendistribusikan udara ke bagian kiri dan kanan.
Pada penderita emfisema, bagian yang mengalami kerusakan adalah alveoli yang berbentuk kantong-kantong kecil. Kantong ini menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah sehingga mempunyai peran penting dalam proses metabolisme.

Perbedaan bagian yang diserang ini yang menjadikan proses pengobatan untuk kedua penyakit tersebut berbeda. Karena itu, sebelum melakukan tindakan, dokter akan memastikan terlebih dahulu apakah gangguan kesehatan yang dialami oleh pasien merupakan bronkitis atau emfisema.

Gejala

Sebenarnya cukup mudah untuk mengetahui apakah pasien mengalami emfisema atau bronkitis karena terlihat dari gejala yang tampak. Meski demikian memang sekilas keduanya hampir sama.
Pasien akan mengalami keterbatasan aktivitas fisik, mudah lelah dan lemas. Selain itu pasien juga bisa mengalami rasa sesak di bagian dada karena keterbatasan jumlah oksigen yang bisa masuk.
Berdasarkan kondisi sesak napas, Anda bisa mengetahui apakah pasien menderita emfisema atau bronkitis. Penderita emfisema akan mengalami sesak napas yang bertahan dan terus memburuk. Awalnya pasien hanya akan kekurangan oksigen setelah menjalankan aktivitas fisik yang berat seperti setelah berjalan jauh.

Kondisi ini akan terus bertambah. Bahkan jika sudah kronis meski tidak melakukan aktivitas apa pun bisa merasakan sesak nafas. Gangguan ini dapat memicu masalah kesehatan lainnya, seperti kuku tangan menjadi abu-abu karena kurang oksigen, kewaspadaan menurun, detak jantung lebih cepat dan penurunan berat badan secara drastis. Berbeda dengan penderita bronkitis, pasien tidak mengalami sesak napas. Pasien akan mengalami gangguan kesehatan karena penumpukan lendir, sedangkan gangguan kesehatan yang terjadi akan mendorong paru-paru untuk terus memproduksi lendir sehingga kondisi pasien terus memburuk. Akibatnya intensitas batuk untuk mengeluarkan lendir akan meningkat.

Emfisema dan bronkitis sama-sama merupakan penyakit yang terjadi di daerah paru-paru. Pemicu utama kedua penyakit pun sama, yaitu kebiasaan merokok namun keduanya berbeda. Untuk menghindari penyakit tersebut harus menjaga pola hidup sehat.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika 

 

Tinggalkan Balasan