Rolas Medika – Pemberian vaksin pada anak memang dianjurkan untuk dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun, memang ada beberapa vaksin yang boleh dilakukan kapan saja. Bagi ibu-ibu, dapat melihat di buku KIA untuk mengetahui waktu tepat untuk vaksin anak. Jadwal yang sudah tertera di buku, dapat Anda jadikan referensi dan pedoman ketika akan memberikan vaksin pada anak.
Vaksinasi, baik pada anak-anak maupun dewasa, merupakan metode pencegahan penyakit yang umum digunakan. Vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan, atau protein serupa yang dikembangkan di laboratorium, berfungsi dengan merangsang respons kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi di masa mendatang.
Nah, berikut ini adalah waktu tepat untuk vaksin anak. Simak penjelasannya dengan saksama, ya!
Ini Waktu Tepat untuk Vaksin Anak!
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menetapkan jadwal imunisasi yang harus diterima anak sejak lahir hingga usia 18 tahun.
Menurut IDAI, vaksinasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahun akibat berbagai penyakit. Tujuan pemberian vaksin adalah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit tertentu.
Vaksin untuk Anak Umur 0-9 Bulan
Berikut ini adalah daftar vaksin dasar yang harus diberikan kepada bayi usia 0-9 bulan. Bayi yang baru lahir diwajibkan menerima imunisasi hepatitis B (HB-1). Berikut jadwal lengkap vaksinasi untuk anak.
Hepatitis B
Berdasarkan tabel rekomendasi dari IDAI, bayi yang baru lahir disarankan mendapatkan imunisasi Hepatitis B (HB) monovalen. Secara keseluruhan, bayi akan menerima imunisasi Hepatitis B sebanyak 4 kali sebelum usia 6 bulan.
Vaksin Hepatitis B diberikan dengan interval 1 bulan, yaitu saat baru lahir, usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Polio
Vaksin jenis Oral Poliovirus Vaccine (OPV) pertama kali diberikan ketika anak berumur satu bulan.
Selanjutnya, vaksinasi ini diulang pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Polio merupakan penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan layu pada anak.
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Untuk ketiga vaksin ini, diberikan secara bersamaan dalam sekali suntik. Vaksin DPT ini diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pada usia dua bulan, kemudian pada usia tiga dan empat bulan untuk vaksin ulangannya.
BCG
Bakteri tuberculosis umumnya menyerang saluran pernapasan, namun dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Imunisasi BCG diberikan satu kali, idealnya saat bayi berusia 2 bulan untuk hasil yang lebih optimal, tetapi tetap dapat diberikan hingga usia 3 bulan.
Vaksin untuk Anak Umur 6-12 Bulan
Ketika anak memasuki usia 6–12 bulan, ada beberapa imunisasi wajib yang perlu diberikan untuk melindungi kesehatannya.
Rotavirus
Imunisasi rotavirus terdiri dari dua jenis, yaitu vaksin monovalen dan pentavalen. Rotavirus monovalen diberikan sebanyak dua kali. Untuk suntikan pertama adalah ketika anak berusia dua bulan dan suntikan yang kedua, berjarak satu hingga dua bulan kemudian. Sementara itu, vaksin rotavirus pentavalen diberikan dalam tiga dosis. Pemberian vaksin rotavirus yang pertama diberikan ketika anak berumur dua hingga tiga bulan. Kemudian, untuk vaksin yang kedua dan tiga, diberikan setelah empat sampai sepuluh bulan sejak pemberian vaksin pertama.
MMR (Campak, Mumps dan Rubella)
Vaksin MMR bertujuan untuk mencegah tiga penyakit, yaitu campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini diberikan pertama kali pada anak usia 9 bulan dan diulang kembali saat anak berusia 18 bulan.
Pneumokokus (PCV)
Bakteri streptococcus pneumoniae adalah penyebab munculnya penyakit pnemokokus. Selain pneumokokus, bakteri ini juga dapat menyebabkan radang selaput otak (meningitis) serta radang paru-paru (pneumonia).
Vaksin untuk Anak Umur 12-24 Bulan
Saat anak menginjak usia satu tahun, terdapat beberapa imunisasi penting yang perlu diberikan, di antaranya:
JE (Japanese Encephalitis)
Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1871. Vaksin JE diberikan saat anak berusia 12 bulan, dengan dosis booster yang dapat diberikan 1-2 tahun setelah suntikan pertama. Vaksin ini direkomendasikan bagi anak yang berencana bepergian ke daerah endemis, seperti Korea, Thailand dan Jepang.
Varisela
Varisela adalah virus penyebab cacar air, dan vaksinasi varisela disarankan diberikan setelah anak berusia 1 tahun, atau idealnya sebelum memasuki sekolah dasar. Jika anak belum pernah mendapatkan vaksin varisela, risiko terjadinya komplikasi cacar air akan meningkat.
Hepatitis A
Sebagai pencegahan terhadap infeksi yang disebabkan oleh hepatitis A, vaksin pertama ini diberikan saat anak masih dua tahun. Sedangkan untuk pemberian vaksin yang kedua adalah setelah enam hingga dua belas bulan kemudian.
Efektivitas vaksin hepatitis A dapat bertahan hingga 10 tahun, meskipun hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup dan tingkat kebersihan individu.
Vaksin untuk Anak Umur 2-18 Bulan
Anak usia 2-18 tahun secara umum akan mendapatkan vaksin booster atau imunisasi pengulangan. Berikut adalah daftarnya:
HPV (Human Papiloma Virus)
Vaksin HPV diberikan kepada anak yang memasuki masa remaja, sekitar usia 9-14 tahun. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, dengan dosis kedua diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama.
Dengue
Dengue adalah virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menurut IDAI, vaksin dengue direkomendasikan untuk anak usia 9-16 tahun.
Tifoid
Penyebab tifoid sendiri adalah karena bakteri Salmonella Typhi. Vaksin ini diberikan tiga tahun sekali. Meski demikian, orang tua tetap perlu menjaga kebersihan dan memastikan anak mengonsumsi makanan yang higienis.
Jika anak terlambat mendapatkan imunisasi dasar, beberapa jenis vaksin yang dapat diberikan secara susulan meliputi polio, hepatitis B, DPT, dan MMR, terutama jika anak belum menerima vaksin campak setelah usia satu tahun. Melewatkan jadwal imunisasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal imunisasi dasar lengkap yang telah ditetapkan.
Coorporate Communication
PT Rolas Medika