You are currently viewing Kondisi Kegawatdaruratan, Cari Tahu Yuk!
  • Post category:Berita

Kondisi Kegawatdaruratan, Cari Tahu Yuk!

Rolas Medika – Jika melihat secara medik, setiap orang memiliki potensi untuk menghadapi kondisi gawat darurat. Satu kondisi di mana seseorang memerlukan perawatan segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan terjadinya kecacatan. Apabila meninjau dari kriterianya, kegawatdaruratan terbagi menjadi beberapa kondisi. Yakni gawat darurat, gawat tidak darurat, darurat tidak gawat dan tidak gawat tidak darurat. Bagaimana cara membedakan masing-masing kondisi tersebut?

Kriteria Kondisi Kegawatdaruratan

Kegawatdaruratan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan. Setiap kondisi tersebut memerlukan respons dan tindakan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari pahami bersama pengertian dan perbedaan di antara keempat kriteria kondisi kegawatdaruratan ini.

Gawat Darurat

Kondisi gawat darurat adalah situasi yang memerlukan intervensi medis atau tanggapan darurat dalam waktu segera. Sebab mengancam jiwa atau bisa menyebabkan cedera serius. Kondisi ini memerlukan perhatian secepat mungkin dari petugas medis dan tindakan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa.
Beberapa contoh gawat darurat meliputi serangan jantung, stroke, pendarahan berat, sesak napas berat, kejang, dan kecelakaan berat.

Gawat Tidak Darurat

Adalah situasi di mana seseorang membutuhkan perawatan medis, tetapi tidak memerlukan respons darurat segera. Meskipun tidak mengancam jiwa, tindakan medis masih diperlukan dalam jangka waktu tertentu. Contoh kondisi gawat tidak darurat adalah luka ringan, demam ringan, flu biasa, sakit kepala, dan infeksi kulit ringan.

Darurat Tidak Gawat

Kondisi ini adalah situasi di mana terdapat potensi bahaya atau kerugian bagi seseorang tetapi tidak memerlukan tanggapan darurat segera. Namun, langkah-langkah pencegahan atau tindakan yang tepat harus diambil untuk menghindari situasi darurat menjadi gawat.  Contoh darurat tidak gawat meliputi luka bakar dan diare dengan dehidrasi sedang

Tidak Gawat Tidak Darurat

Kondisi tidak gawat tidak darurat adalah situasi yang tidak menimbulkan bahaya atau urgensi dan tidak memerlukan perawatan medis segera. Contohnya adalah luka sayat dangkal atau TBC kulit. Untuk kondisi ini, penanganannya masih bisa menunggu. Sederhananya, Kondisi gawat darurat memerlukan tindakan segera dan tanggapan medis darurat untuk menyelamatkan nyawa. Sementara kondisi gawat tidak darurat membutuhkan perawatan medis dalam waktu tertentu.

Di sisi lain, kondisi darurat tidak gawat mengingatkan kita untuk mengambil tindakan pencegahan atau langkah-langkah yang tepat. Sedangkan kondisi tidak gawat tidak darurat hanya memerlukan perhatian rutin tanpa tindakan darurat. Memahami dan merespons dengan tepat dalam berbagai kondisi kegawatdaruratan akan membantu menjaga keselamatan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Baca juga : Test Narkoba di Rumah Sakit

Prioritas Pelayanan Kondisi Kegawatdaruratan di IGD

triase gawat darurat

Umumnya prioritas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdasarkan kegawatannya menggunakan sistem triase. Sistem ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi tingkat kegawatdaruratan pasien agar penanganan dapat dilakukan secara tepat dan efisien. Berikut adalah sistem triase yang digunakan dalam Instalasai IGD untuk menangani kondisi kegawatdaruratan:

  • Triase Merah
    Pasien dengan kondisi gawat darurat yang mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera masuk dalam kategori triase merah. Contohnya adalah pasien dengan serangan jantung akut, pendarahan berat, gangguan pernapasan yang parah, atau cedera kepala berat.
    Pasien dalam kategori ini harus segera mendapatkan pertolongan medis untuk memaksimalkan peluang penyelamatan nyawa.
  • Triase Kuning
    Kategori triase kuning merupakan pasien dengan kondisi darurat, namun tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan penanganan segera. Pasien dalam kategori ini mungkin memiliki luka serius, demam tinggi, nyeri dada non-gawat, atau luka bakar sedang. Namun penangannya masih bisa menunggu hingga pasien triase merah telah ditangani.
  • Triase Hijau
    Pasien yang masuk dalam triase hijau adalah mereka yang kondisinya yang tidak mengancam nyawa dan tidak darurat. Mereka tidak memerlukan penanganan segera meskipun mungkin memiliki luka ringan, demam ringan, infeksi kulit ringan, atau sakit kepala.
  • Triase Hitam
    Para pasien yang tercatat dalam kondisi kegawatdaruratan dengan triase hitam adalah pasien yang meninggal atau terluka parah. Pada triase ini, bisa jadi pasien belum meninggal namun sudah dianggap tidak dapat tertolong lagi. Sehingga prioritas pasien ini lebih rendah daripada pasien yang masih bisa ditolong.
    Yang harus Anda ingat adalah triase ini adalah sistem untuk membantu petugas medis. Utamanya dalam mengidentifikasi prioritas pelayanan dalam situasi darurat. Setiap pasien tetap akan menerima perawatan medis yang memadai.

Baca juga : Medical Check Up untuk Wanita

Namun penerapan sistem triase membantu memastikan bahwa pasien dengan kondisi yang lebih mengancam nyawa akan mendapatkan penanganan segera dan efektif. Selain itu, perlu juga Anda ketahui jika tingkat kegawatdaruratan pasien dapat berubah selama proses evaluasi dan penanganan medis. Hal ini tak lain karena dokter akan melakukan pemeriksaan dan penilaian ulang secara berkala. Lantaran keadaan pasien dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu. Contohnya, pasien yang sebelumnya masuk dalam kategori kuning bisa berubah menjadi merah ketika kondisinya bertambah parah. Ini artinya sistem triase dapat diperbarui sesuai kebutuhan dan kondisi yang terjadi saat itu.

Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika

 

Tinggalkan Balasan