Rolas Medika – Mendapati benjolan di ketiak pada umumnya sering kali ditemukan. Benjolan tersebut kadang dapat terjadi karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening atau kelenjar di bawah ketiak. Namun, ada banyak penyebab lain dari benjolan ketiak, seperti misalnya benjolan kanker yang memerlukan perawatan lanjutan. Penting untuk mengetahui perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker payudara supaya penanganan yang tepat bisa dilakukan. Berkat kemajuan teknologi kedokteran, kini masalah tersebut tidak lagi menjadi berat. Dokter dapat mendiagnosis penyebab yang mendasari benjolan ketiak dan meminta Anda melakukan perawatan yang tepat setelahnya.
Apakah Benjolan di Ketiak Berbahaya?
Menurut diagnosis secara medis, pada umumnya benjolan di ketiak tidaklah berbahaya. Namun, ada kalanya benjolan tersebut merupakan tanda dari suatu gangguan kesehatan yang cukup serius. Oleh karena itu butuh penegakan diagnosis oleh dokter yang cukup akurat untuk memastikan seberapa berbahaya benjolan yang ada di ketiak tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan biasanya akan membutuhkan pengawasan khusus serta penanganan medis apabila terjadi beberapa hal berikut;
- Benjolan menjadi semakin besar seiring waktu, apalagi jika pembesaran benjolan terjadi dalam waktu yang cepat.
- Benjolan tidak kunjung hilang setelah dua minggu.
- Benjolan tumbuh kembali setelah sebelumnya diangkat.
- Benjolan terasa kasar dan sakit ketika disentuh.
- Munculnya benjolan yang disertai dengan demam dan tanda-tanda infeksi lainnya.
Penyebab Munculnya Benjolan di Ketiak
Benjolan yang muncul di ketiak bisa terjadi karena beberapa sebab. Benjolan biasanya muncul sebagai tanda dari pembengkakan kelenjar getah bening yang terdapat di ketiak akibat memproduksi banyak sel-sel imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri, virus, atau kuman lainnya.
Berikut adalah beberapa faktor lain yang dapat memicu munculnya benjolan tersebut;
- Cedera karena peregangan tubuh yang berlebihan atau kecelakaan.
- Gangguan autoimun seperti lupus yang dapat menyebabkan peradangan kelenjar getah bening.
- Reaksi alergi terhadap obat-obatan atau makanan tertentu.
- Tumor jinak misalnya fibroadenoma payudara
- Penumpukan lemak berlebih yang menyebabkan lipoma.
- Efek samping setelah dilakukan vaksinasi yang merupakan respons dari sistem imun tubuh.
Gejala Benjolan di Ketiak
Saat muncul benjolan di ketiak biasanya juga akan diikuti dengan beberapa gejala yaitu;
- Sensasi terbakar di area ketiak.
- Rasa gatal di area benjolan.
- Memar di area ketiak yang bukan diakibatkan oleh kontak langsung dengan benda keras.
- Kemerahan di area kulit ketiak.
- Membesarnya kelenjar getah bening di area tubuh lain.
- Benjolan membesar saat melakukan aktivitas fisik dan mengecil saat beristirahat.
- Benjolan berisi nanah dan bergerak sedikit ketika ditekan.
- Benjolan yang muncul di payudara menjelang atau pada saat menstruasi dan hilang saat menstruasi selesai.
- Lengan yang membengkak.
- Muntah.
- Demam.
- Nafsu makan dan berat badan menurun.
Baca juga : Menyusui dapat mencegah kanker payudara
Apakah Benjolan di Ketiak Sama dengan Kanker?
Pada saat muncul benjolan di ketiak pasti akan timbul pertanyaan apakah benjolan tersebut merupakan kanker? Berbahayakah benjolan tersebut?.
Apabila benjolan yang muncul tidak juga hilang setelah dilakukan pengobatan dan menimbulkan sejumlah gejala berlebihan yang mengganggu aktivitas, maka Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Terdapat beberapa rangkaian yang harus dilakukan yaitu;
1. Lakukan Tes Akurat
Untuk mengetahui apakah benjolan yang muncul tersebut merupakan kanker atau tidak serta membahayakan atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik, imaging, biopsi dan histopatologi. Dengan melalui beberapa tes, diagnosis penyakit menjadi lebih pasti.
Pada kasus kanker payudara, benjolan dapat muncul di payudara dan ketiak. Dengan melakukan ultrasonografi (USG) payudara, pemeriksaan dapat memberi gambaran mengenai kondisi benjolan tersebut, jinak, mencurigakan, atau ganas.
Tidak hanya mengecek kondisi fisik saja, umumnya terdapat serangkaian tes yang perlu dilakukan, yaitu;
- Tes darah
- Biopsi
- USGCT scan
- MRI
- Tes imunologi
Pengobatan Untuk Benjolan Di Ketiak
Apabila Anda mendapati adanya benjolan di ketiak yang harus Anda lakukan adalah mengamatinya dahulu. Jika dalam beberapa waktu benjolan tersebut menghilang sendiri dan tidak muncul lagi dalam waktu lama, maka kemungkinan benjolan tersebut tidak berbahaya.
Berbeda jika bersamaan dengan munculnya benjolan tersebut disertai dengan rasa nyeri, terus tumbuh membesar dan tidak ada tanda akan menghilang, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Beberapa pengobatan yang biasanya dilakukan adalah;
- Operasi pengangkatan benjolan apabila benjolan tersebut adalah tumor jinak maupun ganas, lipoma, atau kista yang berukuran besar.
- Kompres hangat dan minum obat antiinflamasu nonsteroid untuk meredakan rasa nyeri.
- Untuk meredakan pembengkakan akibat infeksi minumlah obat antibiotik.
- Apabila terdeteksi benjolan tersebut adalah kanker, maka lakukan kemoterapi atau radioterapi.
Munculnya benjolan di ketiak memang sering menimbulkan rasa khawatir dan panik apabila tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut.
Dengan majunya informasi saat ini, memungkinkan Anda untuk mencari tahu jenis apakah benjolan tersebut dari gejalanya sebelum berkonsultasi ke dokter. Benjolan tersebut tidak akan membahayakan apabila tidak menunjukkan adanya gejala ke arah penyakit yang berbahaya.
Konsultasi pertama yang bisa Anda pilih untuk kasus benjolan pada ketiak adalah dengan berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah, selanjutnya bisa dilakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. Jika ternyata dinyatakan kanker payudara, maka dokter akan merekomendasikan penanganan lebih lanjut. Konsultasi dengan dokter spesialis yang dibutuhkan dengan fasilitas kesehatan lengkap bisa Anda lakukan di RSU Kaliwates dan RSU Bhakti Husada.
Artikel ini ditulis dalam rangka meningkatkan kesadaran kanker payudara di bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan kesadaran kanker payudara.
Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika
