Rolas Medika – Mastitis adalah kondisi peradangan pada jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui. Ini bisa sangat menyakitkan dan mempengaruhi kemampuan ibu untuk menyusui bayinya. Pemahaman tentang gejala dan penyebab mastitis dapat membantu ibu menyusui mengidentifikasi dan mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Gejala Mastitis
Mastitis yang terjadi pada ibu menyusui dapat berkembang dengan cepat dengan disertai oleh beberapa gejala umum, seperti berikut.
● Nyeri Payudara: Nyeri yang sangat intens di satu atau kedua payudara, terasa di satu area tertentu, namun bisa jadi menyebar ke seluruh payudara.
● Kemerahan dan Pembengkakan: Area payudara yang terkena mastitis biasanya akan tampak merah dan bengkak. Kulit pada area ini mungkin juga terasa hangat saat disentuh.
● Demam dan Meriang: Ibu yang mengalami mastitis sering mengalami demam mencapai lebih dari 38,5°C menggigil, mirip dengan gejala flu.
● Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan sering dialami, membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
● Benjolan di Payudara: Muncul benjolan yang keras pada payudara yang merupakan hasil dari sumbatan saluran susu yang terinfeksi.
● Keluar Nanah atau Darah: Dalam kasus yang parah, cairan yang keluar dari puting mungkin mengandung nanah atau darah.
Penyebab Mastitis
Mastitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan proses menyusui dan kondisi kesehatan ibu, seperti berikut.
● Saluran Susu Tersumbat: Penyumbatan saluran susu adalah penyebab umum mastitis. Ketika susu tidak dikeluarkan dengan baik dari payudara, dapat terjadi penumpukan yang menyebabkan infeksi.
● Infeksi Bakteri: Bakteri dari kulit ibu atau mulut bayi bisa masuk ke dalam saluran susu melalui retakan atau luka pada puting, menyebabkan infeksi.
● Teknik Menyusui yang Tidak Tepat: Posisi yang tidak tepat atau pelekatan yang kurang baik saat menyusui dapat menyebabkan payudara tidak dikosongkan sepenuhnya, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan dan infeksi.
● Stres dan Kelelahan: Stres dan kelelahan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh ibu, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
● Penggunaan Bra yang Terlalu Ketat: Bra yang terlalu ketat dapat membatasi aliran susu, menyebabkan sumbatan pada saluran susu.
● Jadwal Menyusui yang Tidak Teratur: Interval waktu yang terlalu lama antara sesi menyusui dapat menyebabkan penumpukan susu, yang meningkatkan risiko mastitis.
Pencegahan dan Cara Mengatasi Mastitis
Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mastitis pada ibu menyusui.
1. Menyusui Secara Teratur
Menyusui secara teratur dapat mencegah hal ini dengan memastikan bahwa payudara dikosongkan secara rutin. Idealnya, ibu menyusui bayinya setiap dua hingga tiga jam, atau lebih sering jika bayi menginginkannya.
2. Memastikan Posisi dan Pelekatan yang Tepat
Posisi dan pelekatan yang baik saat menyusui sangat penting untuk mencegah mastitis. Jika bayi tidak melekat dengan benar, susu tidak akan keluar dengan optimal, yang dapat menyebabkan sumbatan. Ibu bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk memastikan teknik menyusui yang benar dan menghindari masalah seperti puting lecet atau payudara yang tidak sepenuhnya kosong.
3. Bergantian Menggunakan Kedua Payudara
Menyusui dengan kedua payudara secara bergantian sangat penting untuk mencegah penumpukan susu di salah satu payudara. Ibu sebaiknya mulai menyusui dari payudara yang terakhir kali tidak digunakan, sehingga kedua payudara mendapat waktu yang cukup untuk kosong.
4. Menghindari Penggunaan Bra yang Terlalu Ketat
Penggunaan bra yang terlalu ketat atau tidak sesuai ukuran dapat menekan saluran susu dan menghambat aliran susu, yang berpotensi menyebabkan sumbatan. Bra menyusui yang nyaman dan mendukung payudara dengan baik tanpa terlalu menekan sangat disarankan.
5. Mengosongkan Payudara Sepenuhnya
Setiap kali menyusui, penting untuk memastikan bahwa payudara benar-benar kosong. Jika bayi tidak mengosongkan payudara sepenuhnya, ibu dapat menggunakan pompa ASI untuk mengeluarkan sisa susu. Hal ini juga bermanfaat saat bayi tidak menyusui dengan optimal atau ketika ibu merasa payudaranya terlalu penuh.
6. Menghindari Stres dan Kelelahan
Stres dan kelelahan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat ibu lebih rentan terhadap infeksi, termasuk mastitis. Mengatur waktu untuk istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, dan menjaga keseimbangan emosi sangat penting untuk kesehatan ibu menyusui.
7. Menjaga Kebersihan Puting dan Payudara
Kebersihan puting dan payudara sangat penting untuk mencegah infeksi. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum menyusui dan menjaga puting tetap bersih. Jika puting mengalami luka atau retakan, perawatan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri yang dapat menyebabkan mastitis.
Jika mastitis sudah terjadi, Ibu dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasinya.
1. Terus Menyusui Secara Teratur
Meski menyusui saat mengalami mastitis terasa sangat menyakitkan, penting untuk tetap melakukannya. Menyusui secara teratur membantu mengosongkan payudara, mencegah penumpukan susu yang bisa memperburuk infeksi. Selain itu, ibu juga memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
2. Posisikan Bayi dengan Tepat
Pastikan bayi melekat dengan baik agar susu bisa keluar dengan lancar. Cari posisi paling nyaman dan efektif untuk mengosongkan payudara. Jika perlu, konsultasikan dengan konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan.
3. Kompres Hangat Sebelum Menyusui
Menggunakan kompres hangat pada payudara sebelum menyusui dapat membantu melancarkan aliran susu dan meredakan rasa sakit. Kompres hangat juga membantu melonggarkan sumbatan pada saluran susu, sehingga memudahkan keluarnya susu saat menyusui.
4. Pijat Lembut Payudara
Pijat lembut payudara dengan gerakan melingkar ke arah puting dapat membantu melancarkan aliran susu dan mengurangi sumbatan. Lakukan pijatan ini sebelum dan selama menyusui untuk membantu mengosongkan payudara secara lebih efektif.
5. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan dari mastitis. Ketika tubuh cukup istirahat, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih efektif untuk melawan infeksi. Cobalah untuk tidur ketika bayi tidur dan mintalah bantuan dari pasangan atau anggota keluarga untuk mengurangi beban kerja.
6. Minum Banyak Air dan Jaga Asupan Nutrisi
Dehidrasi dapat memperburuk kondisi mastitis, jadi pastikan untuk minum banyak air sepanjang hari. Selain itu, jaga asupan makanan yang kaya nutrisi untuk mendukung kesehatan dan mempercepat pemulihan. Makanan yang kaya vitamin C, protein, dan antioksidan sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
7. Konsultasi dengan Dokter untuk Pengobatan
Jika gejala mastitis tidak kunjung membaik dalam 24-48 jam, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mungkin terjadi. Selain itu, dokter dapat merekomendasikan obat pereda nyeri yang aman untuk digunakan selama menyusui.
Mastitis adalah kondisi yang menyakitkan namun dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Kunci utama adalah tetap menyusui, menjaga kesehatan diri, dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Dengan begitu, ibu dapat terus memberikan ASI kepada bayi tanpa gangguan dan menikmati proses menyusui dengan nyaman.
Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika