RolasMedika.co.id – Risiko bayi lahir cacat menjadi suatu hal yang wajib untuk diwaspadai oleh para calon orang tua. Tentunya hal ini bisa diantisipasi dengan langkah penanganan yang tepat. Misalnya melalui pemeriksaan kesehatan selama masa kehamilan agar bayi bisa lahir dengan sehat dan tidak kurang suatu apapun.
Kenapa Perlu Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan?
Apa yang membuat langkah pemeriksaan kesehatan ini sangat penting bagi ibu hamil? Kondisi cacat pada bayi sebenarnya bisa dideteksi dan bisa ditangani secara optimal sejak dini. Ini dilakukan agar kondisi bayi tidak mengakibatkan hal-hal yang berbahaya baik bagi bayi itu sendiri maupun bagi sang calon ibu.
Pada dasarnya memang pemeriksaan rutin bagi ibu hamil adalah hal yang wajib untuk dilakukan. Melalui pemeriksaan ini, dokter bisa mendeteksi adanya kondisi abnormal pada janin dan sang ibu. Jika hal tersebut diketahui sejak dini maka akan lebih mudah juga bagi dokter untuk melakukan tindakan antisipasi dan penanganan.
Semua orang tua pasti berharap bayi mereka terlahir dalam kondisi sehat sempurna. Itulah mengapa harus disadari bahwa langkah pemeriksaan ini sangat penting untuk dijalani. Pemeriksaan tersebut dilakukan agar dokter bisa memastikan bahwa si bayi akan lahir dalam kondisi sehat sesuai harapan orang tua.
Jenis Pemeriksaan yang Dilakukan
Salah satu pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mencegah bayi lahir cacat adalah pemeriksaan anti-toxoplasma. Ini merupakan jenis tes darah yang dilakukan agar bisa mendeteksi adanya antibodi serum terhadap parasit yang bernama Toxoplasma gondii. Jenis parasit yang satu ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bisa menginfeksi janin hingga menimbulkan cacat lahir.
Sebenarnya parasit ini tidak menimbulkan bahaya jika menginfeksi orang dewasa. Namun lain kondisinya jika yang terinfeksi adalah ibu hamil. Jadi dokter memang umumnya akan merekomendasikan pemeriksaan anti-toxoplasma ini kepada ibu hamil. Tujuannya untuk memastikan apakah dalam tubuh ibu hamil ada antibodi T. gondii atau tidak. Selain itu juga untuk memastikan janin terinfeksi atau tidak.
Baca juga : Melahirkan dengan Dokter VS Bidan
Perlu diketahui bahwa penyakit infeksi toksoplasma ini bisa memicu kerusakan otak dan kebutaan pada bayi yang sedang berkembang di dalam janin sang ibu. Biasanya pengujiannya akan dilakukan lewat sampel cairan ketuban. Pengujian ini akan memperlihatkan apakah terjadi infeksi atau tidak.
Pencegahan Bayi Cacat Lahir
Sebenarnya ibu hamil memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah bayi cacat lahir. Sebelum hamil atau setelah mengetahui bahwa sudah positif hamil, sebaiknya ibu mulai melakukan tindakan-tindakan yang bisa mencegah cacat lahir pada bayi. Berikut adalah beberapa upaya pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi
Ibu hamil wajib memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tubuhnya sendiri maupun janin dalam kandungan. Nutrisi yang masuk ke tubuh tentu saja harus seimbang dan lengkap. Hal ini bisa didapatkan dengan konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Jaga pola makan, perbanyak makan sayur, buah, dan jangan lupa mengonsumsi aneka jenis protein hewani.
Selain itu kebutuhan asam folat pada ibu hamil juga wajib dipenuhi. Asam folat sangat penting membantu proses pembentukan saraf pada tubuh si bayi. Itulah mengapa ibu hamil sangat disarankan mengonsumsi suplemen asam folat jika memang makanan alami tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Lakukan Pemeriksaan Kandungan
Penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Paling tidak ibu hamil harus memeriksakan kondisi kandungannya setiap satu trimester. Namun ini adalah angka minimal karena sebaiknya kandungan diperiksa setiap bulan. Tujuannya agar bisa diketahui seperti apa kondisi perkembangan janin dan mendeteksi apakah ada indikasi cacat lahir atau tidak.
Baca juga : Melahirkan dengan ERACS
3. Vaksinasi sesuai Anjuran Dokter
Saat dokter menganjurkan ibu hamil untuk melakukan vaksinasi maka sebaiknya dilakukan. Vaksinasi ini biasanya disarankan untuk mencegah terjadinya penyakit bawaan lahir pada bayi. Termasuk untuk mencegah cacat lahir pada bayi yang ada di dalam kandungan. Konsultasikan dulu pada dokter vaksinasi apa yang dibutuhkan dan dimana bisa melakukan vaksinasi.
4. Turunkan Risiko Infeksi
Risiko bayi cacat lahir bisa lebih tinggi saat ibu hamil terinfeksi bakteri atau virus. Oleh sebab itu ibu hamil sebaiknya menurunkan risiko infeksi tersebut. Cara paling mudah yang dapat diterapkan oleh ibu hamil adalah menjaga kebersihan baik diri maupun lingkungan. Rajinlah mencuci tangan dan pastikan mengonsumsi daging yang sudah diolah sampai benar-benar matang.
Jika ibu hamil memelihara hewan, kucing dan anjing misalnya, pastikan untuk tidak membersihkan kotoran hewan terlebih dahulu. Mintalah bantuan orang lain untuk membersihkan kotoran hewan peliharaan selama hamil untuk mencegah terjadinya infeksi.
Sebenarnya setiap ibu hamil memang punya risiko melahirkan bayi dengan kondisi kelainan. Namun risiko ini bisa diminimalkan bahkan dihilangkan jika ibu hamil benar-benar memperhatikan asupan nutrisi dan rutin menjalani pemeriksaan. Ikuti saja anjuran dari dokter dan patuhi aturan konsumsi suplemen seperti yang sudah diresepkan oleh dokter kandungan.
Coorporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika