You are currently viewing Mengenal Lebih Dekat Klinik Rehabilitasi Medik
  • Post category:Berita

Mengenal Lebih Dekat Klinik Rehabilitasi Medik

Rolasmedika.co.id – Beberapa kondisi medis yang diakibatkan oleh cedera atau penyakit tertentu yang mengganggu fungsi tubuh biasanya membutuhkan perawatan yang berbeda. Oleh karena itu, terciptalah cabang ilmu baru bernama rehabilitasi medis. Namun, sudahkah Anda tahu apa itu klinik rehabilitasi medik dan cara kerjanya?

Klinik Rehabilitasi Medik

rehabilitasi medik merupakan penanganan kondisi pasien selain obat dan penanganan yang bersifat terapi

Jadi, rehabilitasi medik adalah sebuah terapi yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami masalah akibat beberapa hal, seperti saraf terjepit, cedera, patah tulang, kelumpuhan karena stroke, dan lain-lain. Selain itu, klinik rehabilitasi medik biasanya juga digunakan untuk pasien yang telah menjalani operasi tertentu.
Ada beberapa jenis yang membutuhkan pelayanan dari klinik rehabilitasi medik ini, yaitu

Rehabilitasi Penderita Jantung

Jenis pertama ini dirancang untuk mendukung pemulihan dan perbaikan kondisi jantung dan pembuluh darah pasien. Biasanya ditujukan untuk penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau gagal jantung, serta pasien yang tindakan medis jantung angioplasti atau operasi jantung.

Sebelum rehabilitasi, Anda akan melakukan beberapa pemeriksaan dan tes penunjang, seperti rekam jantung (EKG), tes darah kolesterol dan enzim jantung, hingga stress test dengan sepeda atau treadmill.
Setelah itu, dokter biasanya akan memberikan pengobatan atau tindakan medis sesuai kondisi pasien dan memberikan program rehabilitasi berupa olahraga atau latihan fisik serta edukasi hidup sehat.

Rehabilitasi Penderita Stroke

Rehabilitasi jenis kedua ini biasanya untuk mengembalikan kemampuan dan kekuatan gerak tubuh pasien sehingga diharapkan mereka segera pulih. Dengan begitu, pasien akan bisa kembali beraktivitas secara mandiri.
Untuk programnya sendiri berupa aktivitas fisik, seperti latihan motorik, psikoterapi, fisioterapi, terapi wicara, dan terapi okupasi.

Rehabilitasi Penderita Hernia Nucleus Pulposus

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah penyakit yang menyerang bantalan saraf tulang belakang keluar dari ruas tulang belakang sehingga menjepit saraf di dalamnya atau biasa disebut saraf kejepit.

Penyakit ini biasanya membuat nyeri punggung dan leher, hingga melemahkan anggota gerak tubuh, hingga kelumpuhan. Oleh karena itu, pasien membutuhkan klinik rehabilitasi medik untuk penanganan lebih lanjut.
Contoh penanganan yang bisa dilakukan untuk penderita HNP adalah terapi panas, terapi listrik, latihan fisik atau olahraga tertentu, hingga menggunakan korset untuk tulang belakang.

Baca juga : Penanganan Low Back Pain dengan Fisioterapi

Rehabilitasi Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik

PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah jenis penyakit pada paru-paru yang membuat pasien kesulitan bernapas sehingga menyebabkan kadar oksigen pada tubuh pasien berkurang. Tujuan rehabilitasi pada pasien ini adalah untuk mencegah kekambuhan dan meringankan gejala yang dialami.

Lalu, program yang biasanya dilakukan oleh pasien PPOK ini berupa latihan fisik atau olahraga, seperti sepeda statis, senam, dan latihan untuk memperkuat otot pernapasan. Selain itu, biasanya pasien PPOK juga akan dilatih untuk berhenti merokok.

Rehabilitasi Pasien Amputasi

Biasanya pasien yang mengalami amputasi akan merasa stress dan depresi karena tubuhnya tidak bisa bergerak seperti biasanya. Maka dari itu, perlu program pemulihan dan melatih kemampuan mereka melalui spesialis rehabilitasi medik. Biasanya dalam program ini, pasien akan melakukan pelatihan dan mendapatkan motivasi untuk bisa kembali bergerak dan beraktivitas dengan baik. Selain itu, pasien uga bisa latihan penggunaan anggota tubuh prostetik.

Contohnya saja bagi pasien yang diamputasi kakinya akan dilatih menggunakan kaki palsu atau prostetik untuk bisa kembali berjalan. Selain itu, bentuk terapi lainnya dalam program rehabilitasi medik ini berupa terapi okupasi, terapi penglihatan, dan terapi bicara sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Sehingga pasien dapat kembali menggunakan fungsi tubuhnya tanpa terganggu karena kondisi atau penyakit tertentu.

Lalu, untuk hasil akhir dari rehabilitas medik yang dilakukan biasanya tergantung dari seberapa parah kondisi yang dialami pasien dan kemampuan dari tim rehabilitasinya sendiri. Lalu, motivasi dan semangat pasien dalam menjalani proses rehabilitasi juga sangat berperan penting untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Biaya Rehabilitasi Medik

Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan dari rehabilitasi medik ini. Biasanya rehabilitasi medik ini sudah satu paket dengan proses penyembuhan pasien, sehingga biasanya biaya akan jadi satu dengan perawatan medis yang pertama. Namun, beberapa kasus ada beberapa kondisi yang mengharuskan pasien untuk langsung datang ke tempat rehabilitasi.

Untuk Anda yang menggunakan BPJS dan mendapatkan perawatan medis utama sebelum menjalani rehabilitasi medis, biasanya tidak dikenakan biaya sama sekali. Anda cukup datang sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya dengan dokter rehabilitasi medik yang ditunjuk oleh dokter utama.

Sedangkan bagi Anda yang langsung melakukan konsultasi dengan dokter rehabilitasi medik, biaya yang dibutuhkan cukup bervariasi. Biasanya mulai dari Rp130.000 sampai dengan Rp500.000 setiap kali pertemuan. Lalu, Anda juga disarankan untuk membawa dana tambahan apabila ada beberapa tindakan lain yang dibutuhkan pasien.

Memang, biaya konsultasi ke klinik rehabilitasi medik tidaklah murah. Oleh karena itu, mari kita jaga kesehatan agar bisa menikmati hidup bersama orang-orang tercinta.

Corp Communication
PT Rolas Nusantara Medika

This Post Has 2 Comments

Tinggalkan Balasan