Rolasmedika.co.id – Seseorang yang mengalami gangguan psikologis harus segera mendapatkan bantuan ahli dan pengobatan. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Sehingga kondisi ini harus segera diatasi agar tidak mengganggu kualitas hidup pengidapnya.
Secara medis, gangguan kesehatan mental terjadi ketika keseimbangan kimiawi di dalam otak terganggu. Akibatnya, terjadi gangguan cara berpikir, bertindak, merasakan sesuatu serta cara memandang segala sesuatu dalam kehidupan.
Gangguan mental atau bisa disebut juga dengan mental ilness akan memengaruhi suasana hati, pikiran dan perilaku seseorang. Tanda gangguan jiwa, umumnya muncul secara bertahap. Biasanya akan dimulai dari perubahan pola atau cara berpikir, perasaan, emosi serta perilaku sehari-hari.
Tanda-tanda Kondisi Psikologis Terganggu
Pada umumnya, gangguan kesehatan mental yang terjadi adalah depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, PTSD, OCD, dan psikosis. Sedangkan untuk gangguan kesehatan mental yang terjadi pada sekelompok orang disebut dengan postpartum depression yang terjadi pada wanita setelah melahirkan.
Kondisi kesehatan mental seseorang bisa mengalami masa-masa baik dan buruk. Salah satu pemicunya berupa pengalaman yang bisa membuat stres, seperti : kehilangan orang yang dicintai.
Adapun beberapa tanda kesehatan psikologis yang terganggu, antara lain :
1. Kegelisahan dan Ketakutan yang Berlebihan
Kondisi ini terjadi saat Anda merasa lebih mudah takut, cemas, gugup atau panik yang berlebihan, bahkan untuk hal sepele.
2. Perubahan Suasana Hati yang Tiba-Tiba
Biasanya terjadi pada saat merasakan kesedihan yang mendalam, tidak mampu mengekspresikan kegembiraan, ketidakpedulian terhadap situasi, merasa putus asa, tawa pada waktu yang tidak tepat tanpa ada alasan yang jelas serta keinginan untuk bunuh diri.
3. Terjadi Penurunan Kemampuan Berpikir
Penderita akan mengalami masalah dalam kemampuan berkonsentrasi atau mengalami masalah dalam ingatan, pikiran atau ucapan yang sulit untuk dijelaskan.
4. Mengalami Perubahan Jam Tidur dan Nafsu Makan
Penderita akan mengalami perubahan kebiasaan tidur dan makan secara dramatis (bisa lebih atau kurang) dari biasanya. Kondisi tersebut akan diikuti dengan perubahan berat badan secara drastis.
5. Menarik Diri dari Hal- Hal yang Disenangi
Penderita akan sering duduk dan tidak melakukan apa-apa dalam waktu yang lama. Bahkan bisa saja berhenti dari aktivitas yan sebelumnya dinikmati.
6. Melibatkan Diri pada Hal-Hal yang Berbahaya
Seseorang yang mengalami gangguan mental tidak akan peduli dengan kesehatan dan keselamatannya sendiri atau orang lain. Tidak memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya. Penderita juga akan rentan mengalami masalah yang berhubungan dengan perilaku, seperti : kecanduan alkohol, narkoba bahkan percobaan bunuh diri.
7. Sulit Bersosialisasi dengan Lingkungannya
Rasa cemas yang berlebihan akan membuat penderita mengalami kesulitan dalam melakukan sosialisasi dengan orang lain. Kecemasan akan berujung pada sikap menghindari interaksi dengan orang lain. Kondisi tersebut akan menghambat aktivitas di sekolah, pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya.
Perlu diketaui, keberadaan satu atau dua dari tanda psikologis terganggu bukan berarti seseorang mengalami gangguan mental. Namun, kondisi tersebut bisa menjadi evaluasi bagi kondisi kesehatan mental penderitanya.
Baca juga : Tips Menjaga Kesehatan Lansia
Penyebab Terjadinya Gangguan Kesehatan Mental
Terganggunya kesehatan mental biasanya tidak hanya terjadi karena adanya penyebab tunggal saja. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi, bahkan kadang kombinasi dari beberapa faktor.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan gangguan mental seseorang, antara lain :
1. Faktor Biologis
Zat kimia yang ada di dalam otak memiliki peran utama dalam penyakit mental. Ketidakseimbangan dan perubahan neurotransmiter, menjadi pembawa pesan kimiawi di dalam otak yang sering dikaitkan dengan gangguan mental.
2. Paparan Zat
Anak-anak yang terkena paparan zat tertentu ketika masih di dalam rahim memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit mental. Contohnya, jika ibu yang sedang hamil banyak minum alkohol, menggunakan obat-obatan, atau terpapar bahan kimia atau racun berbahaya lainnya akan membuat anak berisiko lebih tinggi.
3. Faktor Genetik
Banyak ahli yang mengetahui sejak lama jika banyak penyakit mental akan cenderung diturunkan dalam keluarga, karena menunjukkan adanya komponen genetik. Orang-orang dengan kerabat yang memiliki penyakit mental, seperti : autisme, gangguan bipolar, depresi berat, dan skizofrenia akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit sejenis.
4. Pengalaman Hidup
Peristiwa dalam kehidupan yang dipenuhi tekanan memiliki kontribusi lebih besar pada perkembangan penyakit mental. Salah satu contohnya, peristiwa traumatis yang bertahan lama bisa menyebabkan kondisi seperti PTSD (post-traumatic stress disorder). Bisa juga berupa perubahan berulang pada pengasuh utama di masa kanak-kanak akan memengaruhi perkembangan gangguan keterikatan.
Penderita gangguan jiwa biasanya lebih suka menyendiri dan tidak bisa mempercayai orang lain. Bahkan tanda gangguan jiwa bisa dilihat secara fisik, lebih cepat lesu, tidak bersemangat, kehilangan nafsu makan atau bahkan mengalami peningkatan nafsu makan. Kondisi tersebut akan menjadi pemicu terjadinya malnutrisi, penderita bisa mengalami penurunan berat badan secara drastis atau kelebihan berat badan hingga berisiko obesitas.
Corporate Communication
PT Rolas Nusantara Medika
Pingback: Mengenal Masalah Mata Kering, Gejala, Penyebab dan Cara Menyembuhkannya - PT Rolas Nusantara Medika